Rabu, 06 Agustus 2008

Menuju Baladil Amin

"Sebenarnya keinginan saya untuk pergi ke Tanah Haram sudah sangat lama sekali, sekitar 15 (lima belas tahun yang lewat), waktu itu kalau tidak salah saya mendengar jurnal Haji di RRI, tiba-tiba saja ada perasaan untuk pergi kesana dan tanpa disadari menetes air mata saya dan sembari berdoa kepada Allah SWT moga-moga kelak saya disampaikan juga kesena" kawan saya memulai ceritanya.... ..... .....
Hari berganti hari dan masa pun berlalu dengan cepat, meski demikian perasaan untuk pergi ke Tanah Haram tidaklah pernah pupus, meski kadang kita sadar siapa kita sebenarnya yang cuma pegawai rendahan disebuah perusahaan swasta, yang mana penghasilan kita bisa dibilang pas-pasan atau bahkan kadang-kadang sering kekurangan terutama jika sudah tiba waktu anak sekolah naik kelas, lebaran ataupun ada anggota keluarga yang sakit.
Namun meski demikian, tidaklah ada rasa putus asa dalam hidupnya, berjuang dan berjuang terus dan tetap memasang niat dalam hati dan berharap hingga suatu saat nanti pintu makbul akan terbuka dan perjalanan ke Baitullah bukan sekedar hanya niat dan angan-angan tetapi akan menjadi kenyataan.
Perjalanan orang ke Baitullah (baik Ibadah haji ataupun Umroh) sudah sering kita dengar dan kita saksikan sendiri bahwa tidak semuanya orang kaya dan tidak semuanya orang yang berkesanggupan pergi kesana dalam hal materi. Tetapi banyak sekali yang kita lihat sebagai bagian dari kebesaran Allah semata, seumpama diberikan orang ongkosnya, dapat dari kantornya dan beribu jalan lain yang diberikan Allah SWT kepada hambanya untuk pergi ke Baitullah.

Tidak ada komentar: